JAKARTA - Partai Demokrat
menggelar konvensi mencari
tokoh yang akan diusung
sebagai calon presiden pada
Pemilu 2014. Namun,
konvensi Partai Demokrat
ternyata belum dikenal
masyarakat.
Masyarakat masih asing
dengan istilah konvensi
partai.
Hal itu terlihat dari survei
yang dilakukan lembaga
Center for Strategic and
International Studies (CSIS).
Survei dilakukan di 33
provinsi pada tanggal 13-20
November 2013.
Jumlah sampel 1.180 dengan
margin of error 2,85% pada
confidence level 95 %.
Diketahui sebanyak 83,1
persen tidak mengetahui
konvensi yang digelar partai
berlambang bintang mercy
itu. Sedangkan 16,9 persen
mengetahui gelaran itu.
"Terlihat memang konvensi
ini selain belum adanya
kandidat yang kuat dan SBY
tidak bisa mencalonkan
lagi," kata Peneliti CSIS
Tobias Basuki di kantor
CSIS, Jakarta, Minggu
(1/12/2013).
Tobias juga mengatakan
konvensi dimana mengambil
calon dari luar merupakan
hal baru bagi masyarakat.
Padahal, katanya, konvensi
sebenarnya adalah pintu
masuk bagi demokratisasi
internal partai yang sangat
kental dikuasai oleh oligarki
dan juga dinasti.
"Demokrat sebetulnya
memberi contoh baik bagi
jalan untuk melakukan
demokratisasi internal
partai," tuturnya.
Akan tetapi, ujar Tobias,
pengurus Demokrat
tampaknya belum serius
menjalankan konvensi yang
dasarnya sangat baik.
"Konvensi tersebut positif
tidak hanya bagi Demokrat
tetapi juga bagi politik
Indonesia secara
keseluruhan," katanya.
Sumber Tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar